PELUANG
USAHA MENGEMBANGKAN
POTENSI
WISATA SYARIAH INDONESIA
Assalamu’alaikum
wr..wb..
Selamat pagi agan dan
sista…
Pada pagi hari ini ada
sebuah topic yang sangat menarik untuk dapat diperbincangkan dan hasil dari
perbincangan topik ini dapat memberikan pemasukkan untuk ekonomi kreatif di Indonesia.
apakah itu dan bagaimanakah konsepnya.
Diawali dari jumlah
penduduk muslim di Indonesia yang begitu besar yaitu 82% dari seluruh penduduk Indonesia
dan dilihat dari potensi dunia pariwisata Indonesia yang sangat besar maka
dimulai pada tahun 2013 hingga pada hari ini topic ini makin hangat untuk
dibicarakan dikalangan adventurers muslim mancanegara dan local.
Topik apakah itu ??
Para adventurers
mancanegara sangat suka atas keindahan alam yang di miliki oleh Indonesia terutama
para petualang muslim seluruh dunia. Namun mereka didalam komunitas backpackers
dan adventurers masih banyak kekecewaan mereka atas pengelolaan dunia
pariwisata Indonesia yang berbau konvensional dan berbau maksiat lebih marak
daripada wisata syariah selama ini.
Hal ini dapat kita
lihat dengan makin maraknya di tempat-tempat pariwisata alam di Indonesia makin
banyak café-café yang menjual bir (minuman berakohol), hiburan-hiburan malam
bahkan mulai menjamur bisnis prostitusi di sekitar lingkungan dunia pariwisata.
Melihat ini para
adventurers dunia mengharapkan adanya pengelolaan dunia pariwisata Indonesia secara
syariah dimana menampilkan kebudayan ketimuran yang sudah lama di anut oleh
bangsa Indonesia yang menjunjung norma dan kebudayaan malu.
Selain itu Indonesia juga
memiliki potensi dunia kuliner yang beraneka ragam dan banyak dari wisatawan
mancanegara dan domestik pun sangat menyukai aneka ragam kuliner bangsa Indonesia.
melihat potensi diatas maka diluncurkanlah konsep wisata syariah dengan bertepatan kegiatan Indonesia Halal Expo (Indhex) 2013 & Global Halal Forum yang digelar
pada 30 Oktober-2 November 2013 yang lalu.
Peluncuran ini dilakukan oleh Esthy Reko Astuti. Dirjen
Pemasaran Kemenparekraf. Menetapkan Sembilan destinasi wisata syariah di Indonesia.
kesembilan destinasi tersebut diantaranya :
- Sumatera Barat,
- Riau,
- Lampung,
- Jakarta,
- Banten,
- Jawa Barat,
- Jawa Timur,
- Lombok,
- Dan Makasar.
Diharapkan dengan
diluncurkannya wisata syariah ini dapat menjadikan Indonesia salah satu
destinasi yang ramah bagi turis Muslim di dunia. Bukan hanya destinasi semata
namun juga telah dilengkapi fasilitas-fasilitas wisata yang menunjangnya harus
sesuai juga dengan standar halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI)
Indiustri wisata syariah di indoensia ini kemudian di lanjutkan kembali dalam acara
OIC: International Forum on Islamic Tourism 2014
Islamic Tourism: The Prospects and Challenges" di Hotel Borobudur,
Jakarta, yang dimana acara tersebut di buka oleh wakil presiden Indonesia yaitu
Bpk Boediono.
Boediono menuturkan,
ada tujuh sektor dalam ekonomi Islam yang bisa dikembangkan, yakni kuliner,
keuangan, industri asuransi, fashion, kosmetik, hiburan, Pariwisata, dan farmasi.
"Industri Pariwisata telah menjadi industri yang paling dinamis, di samping sektor yang lain seperti perbankan, keuangan, dan lain-lain," kata Boediono, Senin 2 Juni 2014.
"Industri Pariwisata telah menjadi industri yang paling dinamis, di samping sektor yang lain seperti perbankan, keuangan, dan lain-lain," kata Boediono, Senin 2 Juni 2014.
Bpk Boedione mengatakan,
dalam pertemuan yang dihadiri oleh anggota-anggota negara Organisasi Kerja Sama
Islam (OKI) tersebut dimana merupakan hasil tindak lanjut dari pertemuan negara
OKI di Banjul, Gambia pada tahun 2013 menggagas forum yang akan membahas pengembangan
wisata syariah di antara negara anggota OKI.
Boediono memaparkan,
jumlah wisatawan di negara OKI pada tahun 2013 ada 151,6 juta wisatawan atau
15,2 persen dari kedatangan wisatawan di seluruh dunia. Sektor wisata ini
menghasilkan pemasukkan Negara sebesar US$135,5 miliar.
"Ke depan, angka
ini akan terus meningkat, sejalan dengan ekonomi muslim. Hal ini, juga didukung
populasi muslim dunia yang pada 2014, mencapai 24 persen dari penduduk
dunia," kata Bpk. Boediono.
Tak hanya itu, sektor pariwisata
itu memberikan kontribusi sosial ekonomi dan pengurangan tingkat kemiskinan di
negara anggota OKI, termasuk negara yang tidak punya sumber daya alam.
Memang, Boediono mengakui, ada tantangan terbesar dalam pengembangan wisata syariah, seperti sosialisasi, promosi, dan edukasi kepada masyarakat. Untuk itu, kerja sama antara anggota OKI pun diperlukan.
Memang, Boediono mengakui, ada tantangan terbesar dalam pengembangan wisata syariah, seperti sosialisasi, promosi, dan edukasi kepada masyarakat. Untuk itu, kerja sama antara anggota OKI pun diperlukan.
"Kami berharap
dapat meningkatkan kerja sama di bidang ini. Juga perlu adanya peluang kerja
sama untuk mengembangkan wisata syariah. Perlu memanfaatkan arus wisatawan
anggota OKI yang aktif dan turut serta membantu mempromosikan arus wisatawan
negara anggota OKI wisata syariah," kata pak wakil presiden Republik Indonesia.Meskipun
demikian, Boediono mengaku, Indonesia siap untuk berbagi pengalaman dan
penjajakan kerja sama dengan anggota OKI di bidang pengembangan wisata syariah.
"Saya meminta
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Mari Elka Pangestu), bersama menteri
lainnya dan pemerintah daerah untuk memperkuat sinergi," ucap Pak Boediono.
Melihat perkembangan
tersebut saya selaku pelaku bisnis jasa travel pariwisata di Indonesia menyambut
baik agenda tersebut dan mendukung 100% dalam pengembangan industry pariwisata
syariah di Indonesia.
Sesuai selogan jasa
travel kami adventurers Indonesia yaitu "Kepercayaan anda kepada kami
merupakan aset bagi kami untuk mengembangkan potensi Pariwisata Indonesia" didalam slogan usaha kami tersebut memegang
teguh semangat untuk mengembangkan potensi dunia pariwisata Indonesia baik
melalui konsep konvensional ataupun syariah.
Dengan menuliskan artikel ini merupakan salah satu saya memperkenalkan
kepada masyarakat Indonesia bahwa telah ada konsep pariwisata syariah di Indonesia.
dan saya melihat dengan dimunculkan nya konsep wista syariah ini maka potensi
Indonesia menambah pendapatan devisa Negara dari dunia pariwisata sangatalah
besar.
Melihat Jumlah penduduk muslim dunia yang semakin hari makin
bertambah, sepertinya akan menjadi komoditas yang menjanjikan bagi pendapatan
suatu negara yang menawarkan produk-produk bernuasan Islami. Tak terkecuali
Indonesia.
Menurut Pew Research Center
Forum on Religion and Public Life, pada 2010, ada 1,6 miliar penduduk muslim
dunia, atau 23,4 persen dari penduduk dunia yang mencapai enam miliar orang.
Pada 2030, jumlah ini
diprediksi akan meningkat menjadi 2,2 miliar atau 26,4 persen dari total
penduduk dunia yang diperkirakan mencapai 8,3 miliar, dengan rata-rata
pertumbuhan penduduk muslim sebesar 1,5 persen per tahun.
Sedangkan total pengeluaran
muslim dunia untuk kepentingan makanan halal dan gaya hidup pada 2012, mencapai
US$1,6 triliun dan akan meningkat menjadi US$2,47 triliun pada 2018.
Nah gimana gan dan sista
apakah kalian tertarik juga untuk dapat mempromosikan pariwisata syariah ini di
dalam dunia masyarakat Indonesia dan di sekitar lokasi pariwisata Indonesia ini
selain kita mendapatkan keuntungan berupa bertambahnya devisa Negara dan
mengurangi tingkat kemiskinan warga Negara kita di sekitar lokasi pariwisata
namun kita juga memperoleh pendapatan devisa untuk di akhirat kelak nanti
karena kita dalam menjalankan usaha kita ini kita tetap memegang teguh
kebudayaan ketimuran kita dan memegang teguh ajaran-ajaran agama kita ini.
Akhirul kalam saya ucapakan
permohonan maaf apabila ada salah-salah kata dalam artikel ini saya hanya lah
manusia yang masih perlu banyak belajar sehingga memiliki peluang untuk
menyampaikan Informasi yang salah dan hanyalah satu zat yang tidak memiliki
kesalahan yaitu hanya ALLAH SWT.
Salam Agnet of Changes Salam
Persaudaraan Muslim dari saya
Arief Tri Setiaji,S.E
0 komentar:
Post a Comment