Anak Indonesia memang tak bisa dipandang sebelah mata oleh dunia internasional. Anak Indonesia layak bersaing di kancah dunia bahkan meraih prestasi yang mengagumkan.
Rekor Dunia Untuk RubikMuhammad Iril Khairul Anam memecahkan rekor dunia dengan menyelesaikan dengan sempurna 16 buah kubus Rubik dengan mata tertutup. Percaya atau tidak, Iril baru mempelajari bermain kubus Rubik multi tanpa melihat (multi blindfolded) dalam pertandingan Rubik Cube berskala Internasional pada Jakarta Open 2010.
Kompetisi yang dimenangkan oleh tiga orang Indonesia ini merupakan cabang Multiple Blindfolded yang maksudnya adalah menyelesaikan beberapa rubik cube dengan mata tertutup. Ada juga Wicaksono Adi yang menduduki peringkat tiga rekor dunia dengan menyelesaikan 11 buah kubus rubik tanpa melihat. Wicaksono Adi juga membuat buku panduan bermain kubus Rubik yang disebut-sebut terlengkap di dunia.
Lukisan Anak Indonesia di Ajang Internasional Puluhan lukisan anak-anak manca negara dipamerkan di Kantor Ombudsman Nasional Hungaria. Lukisan-lukisan yang dipamerkan adalah pilihan terbaik dari ribuan lukisan anak-anak manca negara yang pernah mendapatkan penghargaan oleh Panitia Kompetisi Internasional anak yang diselenggarakan tiap 2 tahun oleh Hungaria Youth Center.Diantara lukisan-lukisan tersebut, beberapa adalah buah tangan anak Indonesia. Hal ini, menurut Dubes Mangasi Sihombing berdampak positif. Anak-anak akan semakin tinggi kreatifitasnya. Kita juga dapat menanamkan rasa percaya diri bahwa mereka dihargai sebagai bagian integral masyarakat luas.Dubes Mangasi menjelaskan dalam siaran pers KBRI Budapest (2/6) bahwa pada kompetisi-kompetisi Internasional yang dilaksanakan di Youth Center Zanka, karya anak-anak Indonesia berhasil meraih medali-medali, emas, perak dan perunggu.
Anak Indonesia Calon Ilmuwan DuniaTak sedikit anak Indonesia yang bercita-cita menjadi ilmuwan. Di tahun 2010 ini saja sudah banyak yang meraih prestasi yang mengagumkan. Sebut saja Masruri Rahman (SMPN 78 Jakarta) yang meraih medali emas 5th World School Chess Championship Greece di Yunani.
Ada pula Sayyidathu Thifal Atqiyya dan Zuraidah Hanifah (Madrasah Techno Natura Depok) yang membuat robot ekosistem (Eco-Bot) dipresentasikan kepada NASA. Robot agaknya menarik minat anak Indonesia. Leuan Andalver Noble dan Habib Adib Wahono (Madrasah Techno Natura Depok) membuktikannya dengan membuat teleskop robotik (T-Bot).
Muhammad Kautsar, Dian Sartika Sari, Dhicha Putri Maharani, dan Hidayu Permata Hadi (SMAN 6 Yogyakarta): Meraih medali emas dalam kompetisi sains di International Conference of Young Scientist untuk kategori bidang lingkungan. Penelitian mereka tentang potensi biji mahogany sebagai bahan bakar alternatif dan obat nyamuk.
Penghargaan-penghargaan internasional semakin menjamur di Indonesia. Healtha Padmanusa dan Nabila Binti Ahmad Anshori (SMA Semesta Bilingual Boarding School Semarang) meraih medali perak dan perunggu pada International Sustainable Energy Engineering and Environment Project Olympiad pada 14-19 April di Houston Texas, Amerika Serikat. Keduanya memanfaatkan ekstrak biji tanaman senduduk (Melastoma malabathricum) sebagai pengganti silikon untuk bahan membuat solar cell.
Medali perunggu juga diraih Dhora Vasminingtya dan Nila Sutra (SMAN 1 Ponorogo, Jawa Timur) untuk kategori rekayasa teknologi di forum International Sustainable Energy Engineering and Environment Project Olympiad. Keduanya membuktikan, sekam atau kulit padi memiliki kekuatan dua kali lipat sebagai suplemen beton bangunan.
Mutiah Humaira dan Shinta Erdiana (SMA Kharisma Bangsa Tangerang Selatan): Meraih honorable mention untuk kategori energi dalam International Sustainable Energy Engineering and Environment Project Olympiad. Keduanya membuat biobriket dari bahan biomassa, seperti tongkol jagung, dedaunan, dan ranting.
0 komentar:
Post a Comment