PERAN ANGGARAN
PERUSAHAAN BERSINERGI
DENGAN TEKNOLOGI
INFORMASI
Telah banyak diketehaui bahwa para ahli telah memberikan pengertian
tentang anggaran. Berikut beberapa para ahli yang memberikan pengertian
mengenai Penganggaran :
a. Munandar (2000) :
Anggaran ialah suatu rencana yang disusun secara sistematis
yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam unit (kesatuan)
moneter dan berlaku untuk jangka waktu tertentu.
b. Christina, dkk. (2001) :
Menyatakan bahwa Anggaran merupakan suatu rencana yang
disusun secara sitematis dalam bentuk angka dan dinyatakan dalam unit moneter
yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan untuk jangka waktu tertentu di masa
yang akan datang.
c. Asri dan Adisaputro (1996):
Memberikan pendapat yang sedikit berbeda, anggaran
adalah suatu pendekatan yang formal dan sistematis dan pelaksanaan tanggung
jawab manajemen di dalam perencanaan, koordinasi dan pengawasan.
d. Azwar, 1996
Anggaran ialah suatu rencana, uraian tentang kegiatan
yang akan dilaksanakan dan dinyatakan dalam bentuk uang .
Menurut Munandar (2000)
anggaran mempunyai 3 kegunaan pokok, yaitu :
1. Sebagai pedoman kerja dan memberikan arah serta sekaligus memberikan target
yang harus dicapai oleh kegiatan-kegiatan perusahaan di waktu yang akan datang.
2. Sebagai alat pengkoordinasian kerja agar semua bagian yang terdapat
di dalam perusahaan dapat saling menunjang, saling bekerja sama dengan baik,
untuk menuju sasaran yang telah ditetapkan.
3. Sebagai alat pengawasan kerja yaitu sebagai alat pembanding untuk menilai
realisasi kegiatan perusahaan.
Sementara itu menurut
purwanto (2005) anggaran mempunyai fungsi yaitu :
1. Alat perencanaan (planning
tool), merencanakan tindakan apa yang dilakukan oleh pemerintah, berapa
biaya yang dibutuhkan dan berapa hasil yang diperoleh dari belanja pemerintah
tersebut.
2. Alat pengendalian (control
tool), memberikan rencana detail atas pendapatan dan pengeluaran
pemerintah agar dapat dipertanggungjawabkan kepada publik.
3. Alat kebijakan fiskal (fiskal
tool), mendorong dan memfasilitasi kegiatan ekonomi masyarakat sehingga
dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi.
4. Alat politik (political
tool), bentuk komitmen eksekutif dan legislatif atas penggunaan dana
publik untuk kepentingan tertentu.
5. Alat koordinasi dan komunikasi
(coordination and communication tool), mendeteksi terjadinya
inkonsistensi suatu unit kerja dan alat komunikasi dalam lingkungan eksekutif.
6. Alat penilaian kerja (performance
tool), pencapaian target anggaran dan efisiensi pelaksanaan
anggaran.
7. Alat motivasi (motivation
tool), memotivasi manajer dan stafnya agar bekerja secara ekonomis,
efektif dan efisien dalam mencapai target dan tujuan organisasi. Langkah-langkah
yang harus diikuti dalam penganggaran adalah ;
(1)
penetapan tujuan,
(2) pengevaluasian sumber-sumber daya yang tersedia,
(3) negosiasi antara pihak-pihak yang terlibat
mengenai angka anggaran,
(4) persetujuan akhir,
(5) pendistribusian anggaran yang disetujui (Shim dan
Siegel, 2000).
Menurut Salomo (2005) terdapat Tiga (3) jenis anggaran yaitu :
1. Line item
budgeting/traditional budgeting yaitu sistem penganggaran yang disusun berdasarkan fungsi suatu organisasi.
Sistem anggaran tersebut bertujuan untuk melakukan kontrol
keuangan dan berorientasi pada input organisasi serta pendekatannya melalui
kenaikkan bertahap, dalam prakteknya indikator keberhasilannya adalah kemampuan
menyerap anggaran.
Kelemahannya adalah :
a. kontrol uang sebatas administrasinya,
b. tidak menggambarkan kinerja karena berorientasi pada input,
c. hanya menetapkan rencana anggaran berdasarkan kenaikkan secara bertahap
yang berakibat tidak tersedianya informasi yang logis dan rasional tentang
anggaran tahun yang akan datang.
d. Indikator keberhasilannya adalah kemampuan menghabiskan anggaran.
Kelemahan ini
mengakibatkan in-efisiensi, in-efektivitas dan rendahnya akuntabilitas publik.
2. Planning
programing budgeting system dan zero based budgeting yaitu penyusunan anggaran yang berorientasikan pada rasionalitas dengan menjabarkan
anggaran dalam program-program, sub-program dan proyek, dalam hal ini yang
diukur adalah biaya dan manfaatnya.
Kelemahan sistem ini adalah
a. memerlukan banyak kertas kerja, data
b. sistem manajemen informasi canggih sehingga sulit karena keterbatasan
sumber daya manusia, menghasilkan keputusan unit yang menghasilkan paket alternative
anggaran dengan tujuan agar responsif terhadap kebutuhan masyarakat.
3. Performance budgeting, anggaran yang
berorientasi pada kinerja yaitu sistem penganggaran yang berorientasi pada
output organisasi dan berkaitan dengan visi, misi dan rencana strategis
organisasi.
Sudah banyak agan dan sista ketahui bahwa telah banyak perusahaan taraf menengah dan besar menerapkan
berbagai upaya untuk dapat menjalankan reformasi dalam bidang pengelolaan keuangan perusahaan.
Perihal diatas dilakukan demi untuk dapat meng-efektifkan dan meng-efisiensikan anggaran perusahaan sesuai
dengan anggaran perusahaan yang telah ditetapkan oleh Manajemen perusahaan.
Sebelum kita saya mencoba membahas lebih lanjut perihal Peran Anggaran perusahaan yang bersinergi bersama
teknologi informasi maka kita perlu mengetahui Peran Teknologi Informasi (TI) di sebuah organisasi dalam
mendukung kinerja keuangan perusahaan. Berikut sedikit pemaparannya.
Peran Teknologi Informasi (TI) di sebuah organisasi selayaknya untuk mendukung pencapaian organisasi
tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut maka perlu dipastikan adanya keselarasan (IT Alignment) antara TI
dengan visi dan misi organisasi tersebut.
Dalam sebuah Arsitektur TI sebuah organisasi yang telah dibangun oleh beberapa perusahaan besar dan
menengah tentunya perlu mendukung hal tersebut. IT Strategic/Master Plan merupakan sebuah rencana induk
bagi TI sebuah organisasi yang sangat diperlukan guna menjamin TI dan implementasinya dapat benar-benar
optimal mendukung pencapaian tujuan strategis jangka panjang organisasi tersebut.
Namun seperti yang telah kita ketahui dalam Penerapan TI di suatu perusahaan tidak selamanya akan selalu
selaras dengan strategi dan tujuan organisasi. Untuk itu perlu dilakukan analisis terhadap infrastruktur dan
Pengelolaan TI yang ada agar dapat selalu dipastikan kesesuaian infrastruktur dan pengelolaan yang ada dengan
tujuan organisasi.
Di dalam Penerapan TI di perusahaan akan dapat dilakukan dengan baik apabila ditunjang dengan suatu
pengelolaan TI (IT Governance) dari mulai perencanaan sampai implementasinya. Definisi IT
Governance menurut ITGI adalah:
“Suatu bagian terintegrasi dari kepengurusan perusahaan serta mencakup kepemimpinan dan
struktur serta proses organisasi yang memastikan bahwa TI perusahaan mempertahankan dan
memperluas strategi dan tujuan organisasi.”
Kegunaan IT Governance adalah untuk mengatur penggunaan TI, dan memastikan performa TI sesuai dengan
tujuan berikut ini :
- Keselarasan Teknologi Informasi Perusahaan dan realisasi keuntungan - keuntungan yang dijanjikan dari penerapan Teknologi Informasi
- Penggunaan Teknologi Informasi difungsikan agar perusahaan dapat mengeploitasi kesempatan yang ada dan memaksimalkan keuntungan
- Untuk dapat menggunakkan sumber daya Teknologi Informasi yang bertanggung jawab
- untuk dapat melakuakn manajemen resiko yang terkait dengan teknologi informasi secara tepat
Sudah banyak agan dan sista ketahui bahwa telah banyak perusahaan taraf menengah dan besar menerapkan
berbagai upaya untuk dapat menjalankan reformasi dalam bidang pengelolaan keuangan perusahaan.
Perihal diatas dilakukan demi untuk dapat meng-efektifkan dan meng-efisiensikan anggaran perusahaan sesuai
dengan anggaran perusahaan yang telah ditetapkan oleh Manajemen perusahaan.
Sebelum kita saya mencoba membahas lebih lanjut perihal Peran Anggaran perusahaan yang bersinergi bersama
teknologi informasi maka kita perlu mengetahui Peran Teknologi Informasi (TI) di sebuah organisasi dalam
mendukung kinerja keuangan perusahaan. Berikut sedikit pemaparannya.
Peran Teknologi Informasi (TI) di sebuah organisasi selayaknya untuk mendukung pencapaian organisasi
tersebut. Untuk mencapai tujuan tersebut maka perlu dipastikan adanya keselarasan (IT Alignment) antara TI
dengan visi dan misi organisasi tersebut.
Dalam sebuah Arsitektur TI sebuah organisasi yang telah dibangun oleh beberapa perusahaan besar dan
menengah tentunya perlu mendukung hal tersebut. IT Strategic/Master Plan merupakan sebuah rencana induk
bagi TI sebuah organisasi yang sangat diperlukan guna menjamin TI dan implementasinya dapat benar-benar
optimal mendukung pencapaian tujuan strategis jangka panjang organisasi tersebut.
Namun seperti yang telah kita ketahui dalam Penerapan TI di suatu perusahaan tidak selamanya akan selalu
selaras dengan strategi dan tujuan organisasi. Untuk itu perlu dilakukan analisis terhadap infrastruktur dan
Pengelolaan TI yang ada agar dapat selalu dipastikan kesesuaian infrastruktur dan pengelolaan yang ada dengan
tujuan organisasi.
Di dalam Penerapan TI di perusahaan akan dapat dilakukan dengan baik apabila ditunjang dengan suatu
pengelolaan TI (IT Governance) dari mulai perencanaan sampai implementasinya. Definisi IT
Governance menurut ITGI adalah:
“Suatu bagian terintegrasi dari kepengurusan perusahaan serta mencakup kepemimpinan dan
struktur serta proses organisasi yang memastikan bahwa TI perusahaan mempertahankan dan
memperluas strategi dan tujuan organisasi.”
Kegunaan IT Governance adalah untuk mengatur penggunaan TI, dan memastikan performa TI sesuai dengan
tujuan berikut ini :
- Keselarasan Teknologi Informasi Perusahaan dan realisasi keuntungan - keuntungan yang dijanjikan dari penerapan Teknologi Informasi
- Penggunaan Teknologi Informasi difungsikan agar perusahaan dapat mengeploitasi kesempatan yang ada dan memaksimalkan keuntungan
- Untuk dapat menggunakkan sumber daya Teknologi Informasi yang bertanggung jawab
- untuk dapat melakuakn manajemen resiko yang terkait dengan teknologi informasi secara tepat
Alasan terpenting mengapa IT
governance memiliki peran penting dikarenakan
adanya sebuah ekspektasi dan realitas sering kali tidak
sesuai. Shareholder perusahaan selalu berharap tentang perusahaan untuk :
1.
Memberikan solusi TI
dengan kualitas yang bagus, tepat waktu, dan sesuai dengan anggaran.
2. Menguasai
dan menggunakan TI untuk mendatangkan keuntungan.
3. Menerapkan
TI untuk meningkatkan efisiensi dan produktifitas sambil menangani risiko TI.
Namun patut kita
tanamkan dalam diri kita suatu pengelolaan teknologi informasi atau IT
governance yang tidak efektif akan menjadi awal terjadinya
pengalaman buruk yang akan
dihadapi perusahaan. Beberapa permasalahan
tersebut adalah sebagai berikut :
1. Kerugian
bisnis, berkurangnya reputasi perusahaan,
dan melemahnya posisi kompetisi perusahaan
dalam pangsa pasar.
2. Terdapatnya Tenggat waktu
yang terlampaui dari dealine
pengembangan teknologi informasi, sehingga akan menimbulkan biaya
yang lebih lebih tinggi dari yang
diperkirakan, dan kualitas aplikasi
software yang telah dibuat ternyata memiliki kualitas lebih rendah dari yang diperkirakan.
3. Sehingga Efisiensi dan proses
inti pengembangan perusahaan akan terpengaruh secara
negatif oleh rendahnya kualitas penggunaan TI yang di akibatkan oleh sumber daya manusia yang tidak memahami
perkembangan teknologi informasi.
4.
Sehingga hal
yang paling buruk akan terjadi adalah sebuah Kegagalan
inisiatif Teknologi informasi yang
dikarenakan kurangnya pemahaman user/pengguna software sehingga untuk melahirkan inovasi – inovasi baru dalam pengembangan Teknologi
Pengelolaan Keuangan perusahaan tersebut sehingga kegagalan tersebut akan
memberikan kerugian secara financial dan inmaterial.
Kegunaan TI Governance adalah untuk
mengatur penggunaan TI, dan memastikan performa TI sesuai dengan tujuan berikut
ini :
1.Keselarasan TI dengan perusahaan
dan realisasi keuntungan-keuntungan yang dijanjikan dari
penerapan
TI.
2.Penggunaan TI agar memungkinkan
perusahaan mengekploitasi kesempatan yang ada dan
memaksimalkan
keuntungan.
3. Penggunaan
sumber daya TI yang bertanggung jawab.
4. Penanganan manajemen risiko yang
terkait TI secara tepat.
Dalam studi ITGI mengenai Status
Global Penguasaan IT, ada 10 masalah besar di bidang TI yang dialami oleh para
CEO dan CIO, yaitu
1. Kurangnya pandangan mengenai
seberapa baik TI berfungsi.
2. Kegagalan operasional TI.
3. Masalah penempatan karyawan
bidang TI.
4. Jumlah masalah dan kejadian
dalam TI.
5. Biaya TI yang tinggi dengan
perolehan kembali modal (ROI) yang rendah.
6. Kurangnya pengetahuan mengenai
sistem penting.
7. Kurangnya kemampuan mengelola
data.
8. Pemutusan hubungan antara
strategi TI dan bisnis.
9.
Ketergantungan pada entitas di luar pengawasan langsung.
10. Jumlah kesalahan yang
disebabkan oleh sistem penting.
11. Jumlah masalah dan kejadian
dalam TI.
Marios Damianides, ketua
internasional ITGI menyatakan, "Hasil-hasil ini menunjukkan kesenjangan
antara masalah TI dan pendahuluan rencana aksi untuk memusatkan perhatian pada
masalah tersebut".
Penggunaan standar IT Governance
mempunyai keuntungan-keuntungan sebagai berikut:
1.
The Wheel Exists –
penggunaan standar yang sudah ada dan mature akan sangat efisien. Perusahaan
tidak perlu mengembangkan sendiri frameworkdengan mengandalkan pengalamannya
sendiri yang tentunya sangat terbatas.
2. Structured
– standar-standar yang baik menyediakan suatu framework yang sangat terstruktur
yang dapat dengan mudah difahami dan diikuti oleh manajemen. Lebih lanjut lagi,
framework yang terstruktur dengan baik akan memberikan setiap orang pandangan
yang relatif sama.
3. Best
Practices – standar-standar tersebut telah dikembangkan dalam jangka waktu yang
relatif lama dan melibatkan ratusan orang dan organisasi di seluruh dunia.
Pengalaman yang direfleksikan dalam model-model pengelolaan yang ada tidak
dapat dibandingkan dengan suatu usaha dari satu perusahaan tertentu.
4. Knowledge
Sharing – dengan mengikuti standar yang umum, manajemen akan dapat berbagi ide
dan pengalaman antar organisasi melalui user groups, website, majalah, buku,
dan media informasi lainnya.
5. Auditable
– tanpa standar baku, akan sangat sulit bagi auditor, terutama auditor dari
pihak ketiga, untuk melakukan kontrol secara efektif. Dengan adanya standar,
maka baik manajemen maupun auditor mempunyai dasar yang sama dalam melakukan
pengelolaan TI dan pengukurannya.
Model
Standar IT Governance
Ada berbagai standar model IT
Governance yang banyak digunakan saat ini, antara lain:
1. ITIL
(The IT Infrastructure Library)
2. ISO/IEC
17799 (The International Organization for Standardization / The International
Electrotechnical Commission)
3. COSO
(Committee of Sponsoring Organization of the Treadway Commission)
4. COBIT
(Control Objectives for Information and related Technology)
Sekian dulu ya agan dan sista mengenai penjelasan
tahap awal perihal peran anggaran perusahaan yang bersinergi dengan teknologi
informasi semoga penjelasan diatas dapat membuka khasanah ilmu pengetahuan kita
terlebih dahulu sebelum kita akan membahas sisi dalam aplikasi software
penganggaran perusahaan yang berbasiskan dengan teknologi informasi.
akhirul kata saya ucapkan permohonan maaf apabila ada salah - salah kata dalam menyampaikan informasi diatas atas apresiasinya saya ucapkan terima kasih.
akhirul kata saya ucapkan permohonan maaf apabila ada salah - salah kata dalam menyampaikan informasi diatas atas apresiasinya saya ucapkan terima kasih.
Salam
Inovasi dan kretifitas
Arief Tri
Setiaji,SE